Selasa, 22 November 2011

SAP Suctioning

(SAP)

Sasaran                        : Mahasiswa PSIK
Hari/Tanggal               : Rabu, 23 November 2011
Jam                              : 09:00 WIB
Tempat                        : Gedung PSIK Lt. 4
Waktu                         : 30 menit

A.    LATAR BELAKANG
Tindakan Suction merupakan suatu prosedur penghisapan lendir yangdilakukan dengan memasukkan selang kateter suction melalui hidung ataumulut. Bertujuan untuk membebaskan jalan nafas, mengurangi retensisputum, mencegah terjadinya infeksi paru (RS Harapan kita, 2002).
Di ruang ICU Rumah sakit dr. Kariadi sebagian pasien mempunyai permasalahan dipernafasan yang memerlukan bantuan ventilator mekanik dan pemasanganETT (Endo Trakeal Tube), dimana pemasangan ETT (Endo Trakeal Tube)masuk sampai percabangan bronkus pada saluran nafas.
Pasien yang terpasang ETT (Endo Trakeal Tube) dan ventilator maka respon tubuh pasien untuk mengeluarkan benda asing adalah mengeluarkan sekret yang manaperlu dilakukan tindakan suction.Fenomena yang terjadi di Rumah Sakit dr. Kariadi dalam melakukantindakan suction adalah sering diabaikannya prosedur dalam melakukantindakan suction seperti kurang terjaganya kesterilan dalam melakukantindakan suction.
Studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada 18 perawat dan bidan di dapatkan data bahwa sebanyak 50% atau 9 perawat mengabaikan prosedur suction dan seringkali pelaksanaannya tidak sesuai dengan prosedur yangada. Hasil penelitian di RSUP dr. Kariadi tahun 2000 didapatkan angkakejadian infeksi nosokomial pada ruang ICU berkisar antara 13–42 % danpada ruang intensif 40 %. Tahun 1998 RSUP dr. Kariadi melaporkan angka kejadian infeksi nosokomial pada pasien intensif berkisar 13-42 % yangdiantaranya disebabkan karena bakteri entero bacter, eschercia coli,pseudomonas (Wahyono, 2007).
Kasus sekresi yang berlebihan perlu dilakukan tindakan suction dantindakan tersebut juga harus mengutamakan prinsip steril sehingga tidak menyebabkan infeksi tambahan pada pasien, dan tindakan suction juga harussesuai prosedur dimana pada saat suction kateter sudah sampai pada karinakateter suction ditarik 2 cm supaya tidak melukai carina (Protap RSUP Dr.Kariadi, 2004).
Apa bila tindakan suction tidak dilakukan pada pasien dengangangguan bersihan jalan nafas maka pasien tersebut akan dapat kekurangansuplai O2, dan apa bila suplai O2 tidak terpenuhi dalam waktu 4 menit makadapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen.Informasi yang didapatkan peneliti, dari ruang ICU didapatkan databahwa sebagian besar perawat ICU RSUP Dr. Kariadi semarang jarang sekalimembaca protap yang ada di ruangan dan sebagian besar dari merekamenyebutkan urutan protap tidak sesuai dengan urutan yang ada dan ada beberapa protap yang harusnya mereka lakukan tidak tersebutkan. Dan sebagian besar perawat ICU juga dapat menyebutkan akibat fatal daritindakan suction yang dilakukan dengan tidak sesuai prosedur.
Fenomena yang sering terjadi di ICU RSUP dr. Kariadi semarang adalah seringnyakateter suction tidak ditarik 2 cm setelah masuk sampai pada carina, dankarena kurangnya tenaga dan terburu-buru seringnya tindakan suctiondilakukan tidak sesuai prosedur yang ada.
Mengingat pentingnya tindakan suction maka tindakan tersebut harusdilakukan sesuai prosedur supaya tidak menyebabkan komplikasi lain pada pasien. Untuk bisa sesuai dengan prosedur dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang prosedur suction.
Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukanpenelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang prosedur suction dengan pelaksanaan perawat dalam melakukan tindakan suctiontersebut. Penulis berharap pelayanan terhadap keperawatan terhadap pasiententang tindakan suction dan pencegahan infeksi nosokomial menjadi lebihberkualitas.

B.     TUJUAN
  1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu memahami tentang pengisapan lendir (suctioning) dan hal-hal yang terkait lainnya.
2.      Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu :
1.      Menjelaskan defenisi pengisapan lendir (suctioning)
2.      Menjelaskan indikasi tindakan suctioning
3.      Menjelaskan alat yang digunakan
4.      Menjelaskan fisiologi organ terkait
5.      Menjelaskan prosedur kerja
6.      Menjelaskan sesuatu yang harus diperhatikan
7.      Menjelaskan komplikasi
8.      Menjelaskan monitoring post prosedur

C.    POKOK BAHASAN
Pengisapan Lendir ( Suctioning )


D.    SUB POKOK BAHASAN
1.      Defenisi pengisapan lendir (suctioning)
2.      Indikasi tindakan suctioning
3.      Alat yang digunakan
4.      Fisiologi organ terkait
5.      Prosedur kerja
6.      Sesuatu yang harus diperhatikan
7.      Komplikasi
8.      Monitoring post prosedur

E.     METODE
1.      Ceramah
2.      Diskusi

F.     MEDIA DAN ALAT
1.      Alat    : Spidol white board, leaflet
2.      Media             : Laptop dan infocus

G.    PENGORGANISASIAN
Setting tempat             : Gedung PSIK Lt. 4
Penyaji                        : Karmiza, AMd. Kep

H.    MATERI (Terlampir)


I.       KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Audien
Waktu
Pendahuluan
1.      Mengucapkan salam
2.      Memperkenalkan diri
3.      Kontrak waktu
4.      Menjelaskan tujuan
1.      Menjawab salam
2.      Mendengarkan
3.      Menyepakati
4.      Mendengarkan
5 menit
Pelaksanaan
1.      Mereview sejauh mana pengetahuan audien
2.      Menjelaskan defenisi pengisapan lendir (suctioning)
3.      Menjelaskan indikasi tindakan suctioning
4.      Memberikan kesempatan audien untuk bertanya
5.      Memberikan jawaban dan reinforcement positif
6.      Menjelaskan alat yang digunakan
7.      Menjelaskan fisiologi organ terkait
8.      Menjelaskan prosedur kerja
9.      Menjelaskan sesuatu yang harus diperhatikan
10.  Menjelaskan komplikasi
11.  Menjelaskan monitoring post prosedur
12.  Memberikan kesempatan audien untuk bertanya
13.  Memberikan jawaban dan reinforcement positif
1.      Menanggapi dan menjelaskan
2.      Mendengarkan dan memperhatikan
3.      Mendengarkan dan memperhatikan
4.      Memberikan pertanyaan
5.      Mendengarkan dan memperhatikan
6.      Mendengarkan dan memperhatikan
7.      Mendengarkan dan memperhatikan
8.      Mendengarkan dan memperhatikan
9.      Mendengarkan dan memperhatikan
10.  Mendengarkan dan memperhatikan
11.  Mendengarkan dan memperhatikan
12.  Memberikan pertanyaan
13.  Mendengarkan dan memperhatikan
20 menit
Penutup
1.      Menyimpulkan materi
2.      Melakukan flash back
3.      Reinforcement positif
4.      Mengucapkan salam
1.      Menyimak
2.      Memberikan respon
3.      Mendengarkan
4.      Menjawab salam
5 menit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar