Umur : 52 tahun
Pertemuan : 1
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
Data Subjektif : Klien mengeluh perut kembung, mual, nyeri ulu hati, dan sendawa berkali-kali.
Data Objektif : Klien tampak pucat, lemas dan kadang meringis.
Riwayat Kesehatan : Klien sudah dua kali dirawat dan pernah di USG sebelumnya dengan keluhan yang sama. Dokter penanggungjawab menganjurkan untuk Endoscopy.
2. Diagnosa
ü Medis : Dyspepsia
ü Keperawatan : Kurangnya pengetahuan : tentang endoscopy b/d kurang informasi
3. Tujuan
ü Untuk melihat kelainan-kelainan pada Saluran Cerna Atas (mulut, esofagus, lambung, usus halus / 12 jari).
ü Untuk melakukan tindakan langsung seperti Pengambilan Jaringan / Biopsi pada bagian yang sakit (tumor, polip atau kelainan yang dicurigai) sehingga pengobatan dapat lebih cepat.
4. Tindakan
Menjelaskan pemeriksaan endoscopy
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi, Ibu Sim Kwi Lang. Perkenalkan bu, saya suster Ola. Saya perawat shift pagi yang dinas di ruangan ini. Ibu akan bertemu dengan saya dari pukul 07.00-14.00 WIB nanti. Sebelumnya maaf, Ibu senangnya dipanggil apa? Oh, Ibu lebih senang dipanggil oma. Baiklah, Oma..”
b) Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Oma saat ini? Apakah sudah merasa lebih baik dari sebelumnya?”
c) Kontrak
Ø Topik
“Tadi dokter sudah melihat keadaan Oma, Oma disarankan untuk endoscopy. Apakah Oma sudah pernah diendoscopy sebelumnya? Bagaimana kalau pagi ini kita mengobrol tentang apa itu endoscopy dan bagaimana prosedurnya?!”
Ø Waktu
“Mungkin waktu yang kita butuhkan + 15 menit ya, Oma..”
Ø Tempat
“Oma maunya kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja?Saya bantu memperbaiki posisi Oma ya..”
d) Tujuan
Ø “Oma, tujuan kita berbincang-bincang ini adalah supaya Oma mengerti tentang pemeriksaan endoscopy beserta prosedurnya, sehingga Oma tidak bingung nanti bila dilakukan tindakan endoscopy.”
Ø “Apakah Oma bersedia? Baiklah Oma, saya akan menjelaskan tentang pemeriksaan endoscopy.”
2. Fase Kerja
ü Endoscopy yaitu suatu pemeriksaan dengan menggunakan alat seukuran tebal jari telunjuk dan sangat lentur untuk melihat kelainan-kelainan pada saluran cerna atas Oma secara langsung. Alat ini mempunyai kamera kecil, jadi nanti Oma bisa melihat langsung saluran cerna Oma melalui layar monitor.
ü Dengan endoscopy, juga dapat dilakukan tindakan langsung seperti pengambilan jaringan pada bagian yang sakit, sehingga pengobatan dapat lebih cepat.
ü Pemeriksaan endoscopy dilakukan bila ditemukan keluhan seperti :
· Pucat (Anemia / kurang darah)
· Rasa kembung, mual, nyeri ulu hati, sendawa (dyspepsia) yang berkepanjangan
· Muntah-muntah tanpa sebab yang terus-menerus
· Kesulitan menelan
· Muntah darah atau buang air besar kehitaman
· Tertelan benda asing
· Dugaan adanya tumor di saluran cerna atas
· Perdarahan, dilihat dari pemeriksaan X-Ray
“Nah, keluhan yang Oma rasakan juga ada disini, bukan? Inilah alasan mengapa dokter menganjurkan Oma untuk diendoscopy.”
“Apakah Oma sudah mengerti apa itu endoscopy? Kenapa Oma harus diendoscopy? Bagus sekali ya Oma, Oma sudah mengerti tentang endoscopy, berarti nanti tidak bingung lagi apabila diendoscopy”
ü Sebelum Oma diendoscopy, kita akan melakukan persiapan terlebih dahulu, diantaranya :
· Oma puasa, tidak boleh makan dan minum selama 6-8 jam sebelum tindakan dilakukan. Nanti perawat ruangan akan meletakkan plang PUASA di atas meja yang ada disamping tempat tidur Oma ini sebagai pengingat.
· Bila Oma mempunyai penyakit kencing manis, tekanan darah tinggi, atau sedang menggunakan obat-obatan tertentu atau mempunyai alergi; diharapkan dapat memberitahukan dokter atau perawat.
· Oma harus melepaskan gigi palsu, kaca mata, perhiasan dan benda-benda berlogam lainnya.
· Sebaiknya Oma ditemani oleh keluarga apabila tindakan menggunakan obat penenang.
· Oma (boleh diwakili keluarga) menyetujui dan menandatangani lembaran persetujuan yang sebelumnya sudah ditandatangani oleh dokter dan petugas administrasi.
ü Setelah persiapan dilakukan, perawat ruangan akan mengantar Oma ke ruangan endoscopy. Disana sudah ada dokter dan perawat yang menunggu Oma, lengkap dengan persiapan alat endoscopynya.
ü Sewaktu dilakukan endoscopy :
· Tenggorokan Oma akan disemprot dengan suatu bius setempat dan menerima obat melalui urat darah halus / vena untuk membantu Oma supaya lebih santai selama dilakukan pemeriksaan.
· Oma dibaringkan kearah samping dengan posisi yang nyaman, lalu endoscope dimasukkan dengan hati-hati melalui mulut Oma.
ü Setelah endoscopy dilakukan :
· Oma harus istirahat sekurang-kurangnya 15-30 menit dan boleh makan seperti biasa setelah 1 jam.
· Jika Oma diberi obat penenang, sebaiknya ada keluarga yang menunggui Oma selama 24 jam.
· Tenggorokan Oma akan terasa tidak nyaman selama 1 atau 2 hari.
ü Dokter akan memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Oma setelah tindakan dilakukan tentang apa yang terlihat di bagian saluaran cerna atas Oma. Bila dibutuhkan pengambilan jaringan, hasil akan selesai selama 3-5 hari kerja. Hasil tersebut akan dikirim ke dokter yang merujuk/ mengirimkan.
ü “Apakah Oma sudah mengerti dengan penjelasan saya tentang pemeriksaan endoscopy?”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Oma setelah kita berbincang-bincang mengenai pemeriksaan endoscopy tadi?”
b) Evaluasi Objektif
“Bisakah Oma mengulangi penjelasan saya tentang pemeriksaan endoscopy tersebut? Wah, bagus sekali Oma. Sekarang Oma sudah mengerti apa itu pemeriksaan endoscopy dan bagaimana prosedurnya.”
c) Rencana tindak lanjut
Ø Saya sudah mempersiapkan lembaran persetujuan pemeriksaan endoscopy yang akan saya tinggalkan disini. Oma boleh mendiskusikan dengan keluarga untuk persetujuan tindakan. Bila sudah ada keputusan, silahkan menekan Nurse bell. Nanti perawat ruangan akan datang ke kamar Oma. Atau bila ada keluarga, boleh diserahkan langsung ke Nurse Station.
d) Kontrak selanjutnya
Ø Baiklah Oma, berhubung waktu kita telah habis, kita cukupkan sampai disini. Besok saya masih shift pagi, bagaimana kalau kita lanjutkan lagi besok dengan Diit Lambung, Oma?
Ø “Oma bisanya pukul berapa kita lanjutkan besok? Bagaimana kalau pukul 09.00 WIB? Oma maunya dimana? Apakah disini saja?”
Ø “Baiklah Oma, saya permisi dulu..Oma silahkan istirahat, sampai jumpa besok Oma, selamat pagi…”